Ilustrasi (Foto: Getty) |
Ketika menjawab wawancara di sela-sela Konferensi ke-5 Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Negara-Negara Kurang Berkembang (LDC) di Doha (ibu kota Qatar) dari tgl 5 hingga 9 Maret, Achim Steiner memberitahukan bahwa 25 dari 52 negara yang menjumpai masalah utang sedang menghabiskan sekitar 20% pendapatan publik hanya untuk membayar utang.
Pada pekan lalu, UNDP telah mengumumkan satu laporan, di antaranya mengimbau negara-negara kreditor supaya menghapuskan 30% utang asing yang muncul pada tahun 2021 untuk 52 perekonomian yang sedang dilanda kesulitan. Di antara 52 perekonomian ini ada Ukraina, 23 negara kawasan sebelah selatan gurun Sahara di Afrika, dan sepuluh negara di kawasan Amerika Latin-Karibia. Total jumlah utang sangat sulit ditetapkan karena lebih dari 60% merupakan utang-utang dengan kreditor swasta.