Dia menunjukkan perlu menghentikan semua tindakan sepihak dan ilegal sehingga membuat peningkatan bentrokan. Dia juga menekankan situasi di Timur Tengah sekarang terus mengancam perdamaian dan keamanan internasional.
Juga menurut hemat pemimpin PBB, syarat-syarat politik, ekonomi dan keamanan di wilayah Palestina yang sedang diduduki menjadi teramat buruk. Dia mengimbau komunitas internasional supaya mendorong penanganan bentrokan dan menghentikan pendudukan, sesuai dengan semua resolusi PBB, hukum internasional dan semua kesepakatan bilateral. Dia menegaskan kembali target pembentukan dua Negara Palestina dan Israel yang “hidup berdampingan secara damai di dalam garis-garis perbatasan yang aman dan diakui dunia internasional”, berdasarkan garis-garis perbatasan yang ditetapkan sebelum tahun 1967 dengan Jerusalem sebagai Ibukota bersama.