Sekjen Antonio Guterres mengimbau semua pihak supaya tidak membatasi pendekatan kemanusiaan untuk memberikan pertolongan darurat, bersamaan itu melaksanakan dialog nasional secara komprehensif untuk menangani krisis, menciptakan fondasi bagi perdamaian dan stabilitas di seluruh Etiopia. Pernyataan tersebut menekankan bahwa stabilitas Etiopia dan kawasan sedang terancam dan Sekjen Antonio Guterres “sangat mengkhawatirkan” eskalasi kekerasan serta situasi darurat yang diberlakukan.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Etiopia telah memberlakukan situasi darurat setelah pasukan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) di Utara negara ini terus merebut pengontrolan di beberapa wilayah dan berencana mendekati Addis Ababa, Ibukota Etiopia. Bentrokan di wilayah Tigray terjadi sejak November 2020 antara tentara pemerintah federal Etiopia dan pasukan-pasukan yang setia dengan TPLF yang sedang mengontrol wilayah ini. PBB memperingatkan bahwa bentrokan tersebut bisa membuat ratusan ribu orang terjebak dalam kekurangan pangan yang serius.