PBB dan Kuba mengimbau kepada Amerika Serikat supaya cepat menutup rumah penjara Guantanamo

Chia sẻ
(VOVworld) – Pada Rabu (1 Mei), Menteri Luar Negeri (Menlu) Kuba, Bruno Rodriquez sekali lagi meminta kepada Pemerintah Amerika Serikat supaya cepat menutup rumah penjara di pangkalan angkatan laut di teluk Guantanamo dan mengembalikan wilayah yang mereka duduki secara tidak sah tersebut kepada Kuba. 

(VOVworld) – Pada Rabu (1 Mei), Menteri Luar Negeri (Menlu) Kuba, Bruno Rodriquez sekali lagi meminta kepada Pemerintah Amerika Serikat supaya cepat menutup rumah penjara di pangkalan angkatan laut di teluk Guantanamo dan mengembalikan wilayah yang mereka duduki secara tidak sah tersebut kepada Kuba. Kepada kalangan pers di sela-sela konferensi tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang hak asasi manusia yang diadakan di Swiss, kepala instansi diplomatik Kuba menegaskan bahwa para tahanan di Guantanamo sering menderita siksaan fisik dan tidak diadili secara transparan. Dia memberitahukan bahwa traktat yang ditanda-tangani antara Amerika Serikat dan Pemerintahan dulu di Kuba pada awal abad ke-20 merupakan asal usul bagi Washington untuk menduduki secara tidak sah wilayah milik Kuba ini dan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama harus mengembalikan wilayah ini kepada rakyat Kuba.

PBB dan Kuba mengimbau kepada Amerika Serikat supaya cepat menutup rumah penjara Guantanamo - ảnh 1
Rumah penjara Guantanamo
(Foto: baomoi.com)

Pada hari yang sama, ketika mendapat informasi bahwa sekarang ada kira-kira 100 tahanan di Guantanamo yang melakukan mogok makan untuk memprotes Pemerintah Amerika Serikat yang menahan mereka secara tanpa alasan, satu kelompok hak asasi manusia independen dari PBB, yang terdiri dari Komite Antar Amerika telah mengulangi lagi imbauannya supaya Pemerintah Amerika Serikat menutup rumah penjara yang menimbulkan banyak skandal tersebut.

Sebelumnya, pada Selasa (30 April), Presiden Barack Obama memberitahukan kembali komitmennya untuk menutup penjara Guantanamo, tujuan yang dia ungkapkan sedikit-dikitnya 3 kali dalam waktu 4 tahun ini, tapi terbentur dengan tentangan keras dari Kongres Amerika Serikat./.

Komentar