Ketidak-stabilan yang semakin bereskalasi di Irak membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan kekhawatiran yang mendalam. Dia mendesak kepada kalangan otoritas Iran supaya melakukan reformasi yang terdiri dari pemilihan dalam masa dua pekan dan menggugat orang-orang yang memikul tanggung jawab tentang pertumpahan-pertumpahan darah belakangan ini dan para pejabat yang melakukan korupsi. Kepala UNAMI juga memperingatkan bahwa kalau kalangan otoritas, legislatif dan eksekutif Irak tidak siap melakukan secara serius reformasi-reformasi yang bersifat menentukan, maka perlu mempertimbangkan satu cara pendekatan yang lain.
Sementara itu, para pejabat Irak telah mengucapkan belangsungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para sanak keluarga kaum demonstran yang tewas, namun menegaskan tetap mempertahankan langkah memecahkan ketidak-stabilan di Ibukota Baghdad. Parlemen Irak berencana akan mengadakan sidang pada Rabu (13 November) untuk mengatasi krisis sekarang ini.