Prajurit dari Perutusan Pemeliharaan Perdamaian PBB di Mali melakukan patroli Konna, Mali (Foto: AFP/VNA) |
Pemberian suara dilakukan dua minggu setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Mali, Abdoulaye Diop mengejutkan DK PBB dengan menyebut misi PBB sebagai "kegagalan" dan menyerukan untuk segera mengakhirinya. Hubungan antara Mali dengan PBB sangat memburuk sejak kudeta pada tahun 2020 sehingga satu rezim militer memegang kekuasaan. Rezim ini juga menghentikan kerja sama pertahanan dengan Prancis. Menurut kebiasaan PBB, satu misi pemeliharaan perdamaian membutuhkan persetujuan dari negara setempat.