(VOVworld) – Pada Sabtu pagi (19 September), Parlemen Jepang mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Keamanan guna memperluas peranan Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) di luar negeri, tanpa memperdulikan tentangan yang keras dari para legislator oposisi. Gerak gerik ini menandai perubahan besar dalam kebijakan keamanan Jepang pasca perang, mengijinkan serdadu negara ini untuk pertama kalinya ikut bertempur di luar negeri pasca Perang Dunia ke-2. Paket RUU tentang Keamanan ini diesahkan dalam sidang pleno Majelis Tinggi Jepang setelah faksi oposisi berhenti mencegah tahap pemungutan suara terakhir ini. Dengan target memperluas peranan SDF di luar negeri guna memperkuat hubungan sekutu dengan Amerika Serikat, UU tentang Keamanan yang baru ini membolehkan Jepang melaksanakan secara terbatas hak pertahanan kolektif atau membantu Amerika Serikat dan negara-negara sekutu lainnya yang diserang dengan senjata, bahkan ketika Jepang tidak diserang. Selain itu, UU baru ini juga membolehkan SDF memberikan bantuan logistik kepada tentara-tentara asing dalam semua aktivitas penjagaan perdamaian internasional.