Orang Kurdi di Irak mulai melakukan referendum yang kontroversial

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Tanpa memperdulikan protes dari Pemerintah Irak dan negara-negara tetangga, Komunitas orang Kurdi di Irak Utara, pada Senin (25 September), berpartisipasi dalam referendum tentang kemerdekaan yang kontroversial. 
Orang Kurdi di Irak mulai melakukan referendum yang kontroversial - ảnh 1Orang Kurdi melakukan pemungutan suara referendum di Kota Kirkuk, Irak Utara pada tanggal 25/9 (Sumber: AFP/VNA) 

Referendum  menurut gagasan pemimpin daerah Otonomi orang Kurdi, Masud Barzani diadakan di ketiga provinsi di sebelah utara daerah Otonomi Orang Kurdi di Irak ialah Arbil, Sulaimaniyah dan Dohuk serta daerah-daerah sekitar daerah perbatasan yang sedang dipersengketaan seperti Provinsi Kirkuk yang kaya minyak. Hasil penghitungan suara terakhir akan diumumkan dalam waktu 72 jam.

Referendum dari Zona Otonomi Orang Kurdi di Irak Utara telah terbentur dengan protes keras dari Pemerintah Baghdad dan beberapa negara di kawasan. Turki, Iran dan Irak bersama-sama menyerukan supaya membatalkan referendum selanjutnya dan memperingatkan akan mengeluarkan langkah-langkah balasan kalau mereka dengan gigih melaksanakan referendum ini. Mesir dan Arab Saudi juga menyatakan kekhawatiran tentang referendum tersebut, bersamaan itu menyerukan supaya meninjau akibat-akibat jangka panjang dari referendum ini terhadap kestabilan dan keamanan Irak dan kawasan Timur Tengah. Sedangkan, Amerika Serikat memperingatkan tidak bisa membantu orang Kurdi menuju ke satu permufakatan yang lebih baik dengan Pemerintah Irak kalau mereka secara sengaja melakukan referendum tersebut.

Komentar