Menteri Minyak Tambang Arab Saudi, Khaled Al Faleh membenarkan: semua pihak bersepakat dengan angka 1 juta barel yang direkomendasikan oleh Arab Saudi  ketika menganggap bahwa sudah sampai waktunya harus meningkatkan hasil produksi minyak untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat dan untuk meredakan negara-negara pamasaran pokok di dunia seperti Amerika Serikat, Tiogkok dan India. Negara-negara ini  tetap selalu menganggap bahwa  keputusan OPEC yang memangkas hasil produksi  minyak dari Januari 2017  telah memojokkan harga minyak yang meningkat dalam waktu berjangka panjang.

Rekomendasi meningkatkan hasil produksi minyak telah  mendapat dukungan dari  hampir semua  negara-negara OPEC, kecuali Iran, negara yang sekarang  sedang  menghadapi sanksi-sanksi yang keras dari Amerika Serikat, di antaranya ada sanksi-sanksi  terhadap  aktivitas produksi minyak tambang Iran.