Presiden Amerikan Serikat AS, Donald Trump (Foto: VNA) |
Juru bicara Kemlu India, Raveesh Kumar menekankan pendirian New Delhi ialah “masalah status terakhir perlu dipecahkan melalui perundingan langsung antara dua pihak dan diterima oleh dua pihak”.
Sementara itu, Pemerintah Qatar memberikan reaksi yang berhati-hati terhadap rencana perdamaian tersebut. Qatar menegaskan kembali komitmen mendukung institusi-institusi Palestina, bersamaan itu memperingatkan bahwa perdamaian jangka panjang tidak bisa dicapai kalau kepentingan orang Palestina tidak dijamin.
Sementara itu, Kemlu Suriah mengeluarkan pernyataan mengutuk rencana perdamaian yang baru saja diumumkan oleh Presiden Donald Trump dan mengatakan bahwa hal ini berarti “menyerah terhadap Israel” dan “bermusuhan terhadap dunia Arab”.