Sidang pemimpin NATO di Brussels pada 14 Juni (Foto: AP) |
Dalam komunike yang resmi dikeluarkan setelah KTT NATO yang berlangsung selama sekitar 3 jam, blok militer NATO untuk pertama kalinya mencantumkan Tiongkok sebagai "ancaman keamanan" terhadap aliansi militer ini, bersamaan itu menganggap Tiongkok sebagai "tantangan sistematik" terhadap ketertiban internasional berdasarkan hukum yang dijalankan negara-negara Barat.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg menganggap bahwa hal ini bertolak dari kekuatan militer yang kian meningkat serta sikap Tiongkok yang lebih keras dalam banyak masalah internasional.
Selain tema tentang hubungan dengan Tiongkok, pada KTT NATO kali ini, pemimpin negara-negara anggotanya terus menganggap Rusia sebagai lawan yang menciptakan banyak tantangan besar.
Tentang strategi perombakan NATO, para pemimpin blok ini juga sepakat mengesahkan rekomendasi tentang strategi NATO 2030, di antaranya meningkatkan kekuatan politik aliansi militer ini, bersamaan itu melakukan banyak investasi pada teknologi dan melaksanakan banyak komitmen tentang penanggulangan perubahan iklim.