(VOVworld) - Kejaksaan Mesir, pada Minggu (16 April), telah memerintahkan untuk sementara menahan tersangka anggota organisasi teroris dalam investigasi terhadap 2 serangan bom terhadap gereja pada tanggal 9 April yang membuat puluhan orang menjadi korban. Tiga tersangka ditahan dalam waktu 15 hari untuk diinvestigasi karena diduga terlibat dengan 2 serangan teror di dua kota Tanta dan Alexandria. Merka ini ditangkap karena diduga ikut pada kelompok ilegal yang menyerukan jangan menaati perintah pemerintah dan menggulingkan Negara, melakukan serangan terhadap warga negara yang adalah penganut katolik dan gereja agama ini.
Kerumunan orang di luar gereja di Tanta setelah terjadi serangan teror
(Foto: Getty)
Serangan bom bunuh diri telah terjadi pada tanggal 9 April di gereja St.Mark dan Alexandria dan di gereja Mar Girgis di Tanta, ibukota Kairo Utara, sehingga menewaskan 46 orang dan melukai puluhan orang lain. Ini dianggap sebagai serangan paling berlumuran darah selama bertahun-tahun ini terhadap komunitas warga katolik dan Mesir. Organisasi yang menamakan diri “Negara Islam” (IS) telah bertanggung jawab atas dua serangan bom ini. Setelah 2 serangan teror tersebut, Mesir harus mengumumkan keadaan darurat dalam waktu 3 bulan dan memperkuat keamanan untuk membela basis-basis penting dari Tanah Air.