Utusan Khusus PBB urusan masalah Libia, Ghassan Salame (Foto: AP)

Ini dianggap sebagai gerakan terkini dalam upaya-upaya untuk menghentikan baku hantam di negara Afrika Utara ini. Keputusan ini dikeluarkan setelah rapat yang diadakan di Kotamadya Oyo, Republik Demokratik Kongo untuk membahas solusi untuk krisis Libia. Rapat ini dihadiri oleh Presiden Republik Demokratik Kongo Sassou Nguesso, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, pemimpin Republik Cad, Deby Itno, Presiden Komisi Uni Afrika, Faki Mahamat dan Perdana Menteri Aljazair, Abdelaziz Djerad. Rapat ini.

Negara-negara Afrika sedang berusaha memanifestasikan peranan yang lebih besar dalam menangani krisis yang sudah memakan waktu selama setahun lebih ini di Libia, pada latar belakang upaya-upaya komunitas internasional untuk mengusahakan solusi terhadap bentrokan Libia selama ini terus-menerus mengalami kegagalan. Sebelumnya, satu konferensi tingkat tinggi tentang Libia telah diadakan di Berlin, Ibukota Jerman, tetapi sampai sekarang krisis di negara Afrika Utara ini masih belum mencapai perubahan positif.