(VOVworld) - Presiden Vietnam, Tran Dai Quang, pada Selasa pagi (25 April) di Istana Kepresidenan), telah menerima Menteri Luar Negeri (Menlu) Selanda Baru, Murray McCully yang sedang melakukan kunjungan kerja di Vietnam. Pada pertemuan ini, Presiden Tran Dai Quang menegaskan: Vietnam menghargai hubungan dengan Selandia Baru dan memberitahukan: Sumber modal bantuan perkembangan resmi (ODA) dari Selandia Baru telah digunakan oleh Vietnam secara efektif, memberikan sumbangan positif pada pengembangan sosial-ekonomi dan sumber daya manusia berkualitas tinggi Vietnam. Presiden Vietnam berharap supaya Selandia Baru terus menjaga bantuan-bantuan modal ini dan menganggap bahwa selain modal ODA, Selandia Baru bisa ikut pada proses perkembangan ekonomi di Vietnam melalui penguatan perdagangan dan investasi. Presiden Tran Dai Quang berharap agar nilai perdagangan antara dua negara mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi, tidak hanya berupaya mencapai nilai perdagangan bilateral 1,7 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2020, melainkan juga bisa lebih tinggi lagi .
Presiden Vietnam, Tran Dai Quang (kanan) menerima Menlu Selanda Baru, Murray McCully
(Foto: Kantor Berita Vietnam)
Di bidang investasi, Presiden Tran Dai Quang meminta kepada Selandia Baru supya melakukan investasi yang lebih kuat lagi pada proyek-proyek dan bidang-bidang unggulan yang dimiliki oleh Selandia Baru dan dibutuhkan oleh Vietnam seperti infrastruktur, pendidikan-pelatihan, pertanian, industri pengolahan, industri penunjang, energi terbarukan
Pada pihaknya, Menteri Murray McCully memberitahukan: Selandia Baru akan menciptakan syarat yang kondusif bagi Vietnam untuk bisa cepat mengekspor buah-buahan ke pasar ini, bersamaan itu memberikan bantuan teknis kepada Vietnam di bidang pertanian.
Tentang kerjasama pendidikan, Menteri Selandia Baru menegaskan: Selandia Baru akan terus memberikan beasiswa kepada para mahasiswa Vietnam dan mengatakan: Selandia Baru ingin membantu Vietnam menjinakkan bom dan ranjau. Dia menegaskan: Selandia Baru ingin meningkatkan hubungan dua negara dari kemitraan komprehensif menjadi kemitraan strategis pada waktu mendatang.