Membawa hubungan Vietnam-Belanda menjadi intensif, efektif dan praksis

Chia sẻ
(VOVworld) – Perdana Menteri Nguyen Tan Dung dan Perdana Menteri Mark Rutte menandatangani Permufakatan Kemitraan Strategis tentang Pertanian yang Berkesinambungan dan Ketahanan Pangan antara Pemerintah Vietnam dan Pemerintah Belanda. 

(VOVworld) – Pada Senin pagi (16 Juni), Perdana Menteri Kerajaan Belanda, Mark Rutte tiba di kota Hanoi, memulai kunjungan resmi di Vietnam selama 2 hari atas undangan Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung. Setelah upacara penyambutan pada Senin sore, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung dan Perdana Menteri Mark Rutte melakukan pembicaraan. Kedua Perdana Menteri sepakat terus mempertahankan pertukaran delegasi berbagai tingkat secara permanen, menciptakan syarat yang kondusif kepada badan-badan usaha dan investor dua negara untuk melakukan konektivitas mitra, meningkatkan hasil-guna bisnis dan investasi, terus memperkuat dan menggelarkan semua proyek kerjasama yang kongkrit di bidang-bidang prioritas, seperti adaptasi dengan perubahan iklim dan pengelolaan air, pertanian, energi, ekonomi kelautan, galangan kapal, pertahanan dan kerjasama antara daerah dua negara.

Membawa hubungan Vietnam-Belanda menjadi intensif, efektif dan praksis - ảnh 1
PM Nguyen Tan Dung menerima PM Belanda
(Foto: vietnamnet.vn)

Ketika memberitahukan hasil pembicaraan kepada kalangan pers di dalam negeri dan internasional, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung dan Perdana Menteri Mark Rutte menekankan bahwa dua negara telah resmi menggalang hubungan Kemitraan Strategis tentang Pertanian dan Ketahanan Pangan. Ini merupakan titik berat kerjasama yang penting pada waktu mendatang. Vietnam dan Belanda juga terus memperkuat kerjasama di bidang-bidang prioritas lainnya, seperti permigasan, pelabuhan laut, galangan kapal dan jasa logistik. Kedua Perdana Menteri sepakat memperkuat hubungan kerjasama antara dua negara di semua forum dan organisasi internasional, terutama dalam kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ASEM, ASEAN-EU.

Perdana Menteri Nguyen Tan Dung menegaskan: “Saya dan Perdana Menteri Belanda bersama berbagi kecemasan mendalam tentang situasi di Laut Timur sekarang. Perdana Menteri Belanda menegaskan pendirian yang sesuai dengan Pernyataan Uni Eropa pada tanggal 8 Mei  tahun 2014 dan menyokong isi Pernyataan para Menlu ASEAN pada tanggal 10 Mei tahun 2014 tentang situasi di Laut Timur, menurut itu, mendorong semua pihak yang bersangkutan di atas dasar menaati semua prinsip yang mendapat pengakuan umum dari hukum internasional, terutama ialah Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS), mengekang diri dan menghindarkan semua tindakan yang bisa merugikan perdamaian dan kestabilan di kawasan, menangani semua sengketa dengan langkah damai, tidak menggunakan atau mengancam menggunakan kekerasan. Dua pihak juga menekankan arti penting perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan, kebebasan maritim dan penerbangan di Laut Timur maupun melaksanakan secara lengkap dan efektif Deklarasi tentang perilaku para pihak di Laut Timur (DOC) dan perlunya cepat mencapai Kode Etik di Laut Timur (COC)”.

Ketika mengakhiri pembicaraan, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung dan Perdana Menteri Mark Rutte menandatangani Permufakatan Kemitraan Strategis tentang Pertanian yang Berkesinambungan dan Ketahanan Pangan antara Pemerintah Vietnam dan Pemerintah Belanda. Kedua Perdana Menteri juga menyaksikan penandatanganan naskah-naskah kerjasama di bidang permigasan antara badan usaha dua negara. Kedua Perdana Menteri juga sepakat mengeluarkan Pernyataan Bersama tentang hasil kunjungan resmi yang dilakukan oleh Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte.

Membawa hubungan Vietnam-Belanda menjadi intensif, efektif dan praksis - ảnh 2
Pembicaraan bilateral antara dua pihak
(Foto: vietnamnet.vn)

Pada malam hari yang sama, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung telah memimpin resepsi untuk menyambut Perdana Menteri Mark Rutte dan delegasi tingkat tinggi Kerajaan Belanda yang melakukan kunjungan resmi di Vietnam.

Pada sore harinya di kota Hanoi, Presiden Vietnam Truong Tan Sang menerima PM Mark Rutte yang datang beraudiensi sehubungan dengan kunjungan resmi di Vietnam. Presiden Truong Tan Sang meminta supaya dua pihak terus memperkuat pertukaran delegasi dan kontak tingkat tinggi, bekerjasama aktif di semua forum multilateral; berterima kasih dan berharap supaya Belanda terus mendukung Vietnam memperkuat hubungan menyeluruh dengan Uni Eropa. Presiden Truong Tan Sang menegaskan bahwa Vietnam menyambut dan menciptakan semua syarat yang kondusif kepada badan-badan usaha Belanda untuk melakukan bisnis dan investasi secara jangka panjang dan efektif di Vietnam.

Presiden Truong Tan Sang memberitahukan kepada PM Mark Rutte tentang penempatan anjungan minyak Haiyang Shiyou 981 secara tidak sah oleh Tiongkok di wilayah laut di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam. PM Mark Rutte memberitahukan bahwa Belanda mengawasi secara ketat dan menyatakan kecemasan yang mendalam atas semua perkembangan di Laut Timur pada waktu belakangan ini. Belanda sependapat dengan Pernyataan Uni Eropa tentang masalah ini dan mendukung pandangan Vietnam tentang perihal semua pihak harus mengekang diri dan menangani sengketa melalui langkah-langkah damai dan sesuai dengan hukum internasional.

Pada sore hari yang sama, Ketua Majelis Nasional (MN) Vietnam, Nguyen Sinh Hung menerima PM Belanda, Mark Rutte. Ketua MN Nguyen Sinh Hung dan PM Mark Rutte menilai tinggi koordinasi dan kerjasama yang aktif antara badan legislatif dua negara pada waktu lalu. Dua pihak selalu aktif mendukung dan membantu satu sama lain di semua forum multilateral, serta dalam Uni Parlemen Dunia.

Sehubungan dengan ini, Ketua MN Nguyen Sinh Hung dengan hormat mengundang Ketua Majelis Rendah dan Ketua Majelis Tinggi Belanda supaya menghadiri sidang ke-132 Majelis Umum Uni Parlemen Dunia yang akan diselenggarakan di kota Hanoi pada Maret 2015./.

Komentar