PM Inggris, Boris Jonhson (Foto: AFP/ VNA) |
Dia menyatakan rencana baru “pos pencegahan” adalah hal yang “tidak demokratis dan tidak konsekuen bagi kedaulatan Inggris” dan rencana ini menimbulkan risiko “melemahkan keseimbangan halus” yang dimanifestasikan dalam permufakatan Jumat yang baik di Irlandia Utara.Dia mengatakan bahwa rencana ini tidak bisa menjadi sebagian permufakatan keluar Uni Eropa.
PM Boris Jonhson mengirimkan surat kepada pemimpin negara-negara Uni Eropa setelah dia melakukan pembicaraan telepon dengan PM Republik Irlandia, Leo Varadkar. Meskipun belum mengusahakan solusi bersama, tetapi pernyataan bersama setelah memberitahukan bahwa dua PM mempunyai pandangan bersama terhadap permufakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, yaitu tidak bisa membiarkan munculnya garis perbatasan keras di pulau Irlandia. Dua pihak juga sepakat akan mengadakan pertemuan untuk melakukan perbahasan lagi pada akhir bulan ini di Dublin.