(VOVworld) - Perbahasan-perbahasan para anggota Majelis Nasional Vietnam tentang Rancangan Undang-Undang Dasar tahun 1992 telah berakhir pada Selasa sore, (4 Juni) setelah berlangsung selama 2 hari.
Persidangan ke-5 Majelis Nasional Vietnam angkatan ke-13
(Foto: mof.gov.vn)
Pada perbahasan pada Selasa sore, para anggota Majelis Nasional terus meminta agar Undang-Undang Dasar perlu menetapkan secara lebih kongkrit tugas dan hak Majelis Nasional, lembaga-lembaga Majelis Nasional, Pemerintah, pemerintahan daerah, posisi, peranan, organisasi dan fungsi pengadilan rakyat, kejaksaan rakyat.
Ketika menyimpulkan perbahasan tentang Rancangan Amandemen Undang-Undang Dasar 1992, Wakil Ketua Majelis Nasional Vietnam, Uong Chu Luu menilai bahwa perbahasan telah berlangsung secara serius, demokratis, terus-terang dan bertanggung-jawab yang tinggi. Tentang beberapa isi yang kongkrit, beliau memberitahukan: “Pada umumnya, para anggota Majelis Nasional telah menyetuji pemaparan, menerima naskah deregulasi Rancangan Amandemen Undang-Undang Dasar 1992, terutama ialah masalah-masalah pokok yang bersifat prinsipiil dan bersangkutan dengan watak sistim politik, sosial-ekonomi, kebudayaan, pertahanan dan keamanan. Tentang nama negara, mayoritas anggota Majelis Nasional menyetujui nama negara Republik Sosialis Vietnam. Tenang watak negara, hampir semuanya setuju menegaskan bahwa Negara Republik Sosialis Vietnam adalah negara milik rakyat, oleh rakyat dan demi rakyat. Tentang Partai Komunis Vietnam, semua pendapat menegaskan peranan memimpin dari Partai Komunis Vietnam terhadap Negara dan masyarakat. Tentang sistim ekonomi, para anggota Majelis Nasional menegaskan bahwa perekonomian Vietnam merupakan perekonomian pasar dengan pengarahan sosialis”.
Perbahasan tentang Rancangan Undang-Undang Dasar tahun 1992 yang berlangsung selama 2 hari ini sangat mendapat perhatian para pemilih./.