(VOVworld) - Lokakarya ke-6 tentang Laut Timur berlangsung pada Selasa (12/7) di Washington DC, ibukota Amerika Serikat (AS). Lokakarya tahunan tentang Laut Timur tahun 2016 medapat perhatian khusus dari opini umum karena peristiwa ini berlangsung hanya beberapa jam setelah Mahkamah Arbitrase Permanen (PCA) memberikan keputusan terakhir kepada gugatan Filipina terhadap Tiongkok yang bersangkutan dengan sengketa di Laut Timur, diantaranya menegaskan semua tuntuan Tiongkok tentang “hak-hak historis” terhadap kawasan-kawasan laut yang berada dalam “sembilan garis putus-putus” bertentangan dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS – 1982).
Lokakarya tentang Laut Timur diadakan di Amerika Serikat
(Foto :VOV)
Tiongkok tidak mempunyai bukti sejarah terhadap kawasan laut di Laut Timur dan Beijing tidak mempunyai dasar hukum untuk mengeluarkan pernyataan tentang “hak-hak historis” terhadap sumber-sumber daya alam dalam apa yang dinamakan sebagai “sembilan garis putus-putus”.
Dalam pidato pembukaan lokakarya ini, Senator Dan Sullivan menyambut vonis PCA. Dia menilai bahwa vonis PCA merupakan kesempatan dan tantangan bagi semua fihak ikut sengketa di Laut Timur. Senator Dal Sullivan mendesak Tiongkok supaya memanifestasikan sebagai satu fihak yang bertanggung jawab dalam komunitas internasional dan menaati vonis PCA. Lokakarya Laut Timur tahunan ke-6 ini menyerap partisipasi para ilmuwan, sarjana papan atas dan para pejabat senior dari AS, Filipina, Vietnam, Jepang, Tiongkok, Taiwan (Tiongkok), Australia dan Malaysia.