Kepulauan Truong Sa (Spratleys) milik Vietnam. (Foto: baochinhphu) |
Semua pendapat di lokakarya menyatakan bahwa negara-negara perlu bekerja sama untuk mengidentifikasi potensi ancaman di laut, tantangan yang baru muncul, dan bertindak bersama untuk mencegahnya. Meredakan ketegangan akan menguntungkan semua negara, oleh karena itu semua titik panas perlu ditangani dan dikelola secara efektif. Doktor Nguyen Hung Son, Wakil Direktur Akademi Diplomatik Vietnam, mengatakan:
“Saya mengapresiasi negara-negara, terutama negara- besar yang mematuhi secara ketat hukum internasional di Laut Timur, menjadi teladan dalam berperilaku secara bertanggung jawab, dan menjamin mempertahankan perdamaian dan stabilitas. Dan khususnya, negara-negara juga menjunjung tinggi masalah negara-negara besar yang bekerja sama satu sama lain guna mempertahankan stabilitas bersama, karena tidak ada pihak, baik besar maupun kecil, yang menginginkan kawasan Asia Pasifik yang terjerumus ke dalam krisis seperti kawasan lain di dunia.”
Isi semua pidato dalam lokakarya tersebut juga menunjukkan bahwa semua negara menyadari sangat jelas arti pentingnya perdamaian dan stabilitas di Laut Timur bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan. Menangani semua tantangan di Laut Timur akan membantu kawasan Samudera Hindia dan Pasifik menjadi pusat pertumbuhan global pada abad ke-21.