(VOVworld) - Institut Ilmu Pengetahuan Sosial Nasional Laos(LASS) berkoordinasi Institut Lingkungan Hidup Republik Korea (KEI), Institut Lingkungan Hidup Stockholm (SEI) dari Swiss, Akademi Ilmu Pengetahuan dan Sosial Vietnam (VASS) dan Akademi Kerajaan Kamboja (RAC), pada Kamis (20 Oktober) di Vientiane, ibukota Laos,  telah mengadakan lokakarya internasional-2016 KEI-SEI-LASS-RAC-VASS dengan tema: “Menggelarkan target perkembangan yang berkesinambungan (SDG) di subkawasan sungai Mekong: Mengkombinasikan perkembangan pertanian pintar dan memperkuat peranan kaum perempuan”.

Profesor, Doktor Nguyen Quang Thuan, Ketua VASS  berbicara di depan lokakarya tersebut
(Foto: vov.vn)

Ketika berbicara di depan lokakarya ini, Profesor, Doktor Nguyen Quang Thuan, Ketua VASS menekankan: Pemerintah Vietnam selalu menganggap perkembangan yang berkesinambungan sebagai target yang menjelujuri dalam strategi perkembangan Tanah Air dan berkomitmen akan melaksanakan Target perkembangan yang berkesinambungan (SDG) tahun 2030. Vietnam dianggap sebagai salah satu diantara negara-negara yang melaksanakan secara sukses Target Perkembangan Milenium (MDG), oleh karena itu telah menciptakan perubahan-perubahan besar dalam usaha mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kehidupan rakyat.

Lokakarya ini telah menerima banyak kementar, perbahasan dan pertukaran tentang masalah memperjela dan menyetujui konsep pertanian pintar, solusi-solusi kongkrit dalam menggelarkan aktivitas, proyek perkembangan yang terkait dengan Agenda tahun 2030 dan Target-target perkembangan yang berkesinambungan di negara-negara subkawasan sungai Mekong, khususnya memperhatikan masalah pengembangan pertanian pintar dalam syarat beradaptasi dengan perubahan iklim dan keterbatasan tentang teknologi dan modal di negara-negara subkawasan sungai Mekong, target-target perkembangan yang berkesinambungan.