(VOVworld) – Pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Libya pada Rabu (18 Juni) berpendapat bahwa pasukan khusus Amerika Serikat telah melanggar kedaulatan Libya ketika melakukan penyergapan untuk menangkap seorang tersangka yang dicurigai sebagai pelaku serangan teror terhadap Konsulat Jenderal Amerika Serikat di kota Benghazi pada tahun 2012. Pernyataan ini dikeluarkan segera setelah pihak Amerika Serikat menangkap Ahmed Abu Khatallah dalam satu penyergapan rahasia pada 15 Juni ini di dekat kota Benghazi.
Libya menggugat Amerika Serikat atas kasus penangkapan di Benghazi
(Foto: vietnamplus.vn)
Jurubicara Kementerian Luar Negeri Libya, Said Lassoued memberitahukan bahwa pihak Amerika Serikat sudah tidak memberitahukan kepada Pemerintah Libya sebelum melakukan operasi penangkapan ini. Lassoued juga menegaskan bahwa Libya berhak mengadili tersangka Ahmed Abu Khatallah di wilayah Libya sesuai dengan hukum negara dan meminta kepada Pemerintah Amerika Serikat supaya mengembalikan tersangka ini ke negerinya.
Sebelumnya, pada 15 Juni ini, pasukan-pasukan pelaksana hukum Amerika Serikat telah melakukan satu penyergapan rahasia di dekat kota Benghazi dan menangkap Ahmed Abu Khatallah, obyek yang dianggap Washington sebagai salah satu diantara para biang keladi dalam serangan terhadap Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Benghazi. Tersangka ini sedang ditahan di satu tempat yang aman di luar Libya dan sedang diatur untuk dipindahkan ke Amerika Serikat./.