Sebelumnya, pada Jumat (10 Juli), Perusahaan Minyak Nasional (NOC) Libya mengumumkan bahwa mereka telah memuat minyak ke sebuah kapal tanker untuk siap diekspor setelah hampir 6 bulan berhenti karena bentrokan. Namun, dalam sebuah pernyataan di Internet, juru bicara LNA, Ahmed Mismari menegaskan bahwa kegiatan ekspor minyak tidak dapat terjadi, bersamaan itu menetapkan beberapa persyaratan untuk menghapuskan printah blokade ini.