Dengan demikian pada bulan ini, total ada kira-kira 1.000 orang yang berupaya melewati garis perbatasan tanpa memperdulikan penutupan garis perbatasan yang dilaksanakan Libia untuk mencegah penularan virus SARS-CoV-2.
Libia sedang jatuh ke kekacauan setelah Presiden Moammar Gahafi digulingkan pada tahun 2011 dan menjadi satu tempat transit utama bagi para migran dari Afrika dan negara-negara Arab ke negara-negara Eropa untuk menghindari peperangan, kemiskinan dan kelaparan. Menurut IOM, jumlah migran yang tewas ketika berupaya mengarungi Laut Tengah dari tahun 2014 sampai sekarang diperkirakan mencapai lebih dari 20.000 orang.