Ilustrasi (Foto: AFP / VNA) |
Setelah mencanangkan perang untuk menduduki Ibukota Tripoli dan mencapai beberapa hasil permulaan, pasukan yang menamakan diri sebagai Tentara Nasional Libia (LNA) pendukung pemerintah di bagian Timur nampaknya sedang mengalami kemacetan dan sekarang tidak bisa mengalahkan garis pertahanan dari pasukan-pasukan pendukung Pemerintah GNA yang diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baku tembak terkini tersebut meledak setelah Gedung Putih mengkonfirmasikan bahwa sebelumnya Presiden Amerikat Serikat, Donald Trump melakukan pembicaraan via telepon dengan Jenderal Khalifa Haftar, pemimpin pasukan LNA. Dua fihak telah membahas upaya-upaya dalam menentang terorisme serta perlunya mencapai perdamaian dan kestabilan di Libia.