Menteri Pertahanan Sri Lanka, Hemasiri Fernando (Foto: Colombo Telegraph) |
Menurut Hemasiri Fernando, sebagai posisi kepala pasukan pertahanan, dia harus memikul sebagian tanggung jawab ketika tidak bisa mencegah serentetan serangan yang mulumuran darah ini. Meskipun begitu, dia juga menegaskan badan-badan keamanan Sri Lanka telah ada reaksi-reaksi yang cepat terhadap informasi-informasi tentang bahaya terjadi serangan sebelum serangan-serangan bom sungguh-sungguh terjadi.
Sebelumnya, Presiden Maithripala Sirisena berkomitmen akan melakukan restruktursasi mesin aparat keamanan nasional untuk mengganti beberapa pemimpin pasukan keamanan dan pertahanan negara ini karena kegagalan dalam mencegah serentetan serangan bom tersebut meskipun badan keamanan ini telah menerima informasi sebelumnya.