Laut Timur akan menjadi titik berat pada Dialog Shangri-La 2016

Chia sẻ
(VOVworld) - Ketika menyinggung masalah-masalah panas yang akan dibahas pada Dialog Shangria-La kali ini, Tim Huxley Direktur Eksekutif kawasan Asia dari IISS, menganggap bahwa para utusan akan memberikan perhatian khusus pada perkembangan-perkembangan di Laut Timur selama ini.
(VOVworld) – Direktur Eksekutif kawasan Asia dari Institut Penelitian Strategi Internasional (IISS) yang bermarkas di London, Inggris, Tim Huxley baru-baru ini menegaskan bahwa situasi Laut Timur akan merupakan topik panas pada Dialog Shangir-La, Forum keamanan penting papan atas di kawasan Asia, yang akan berlangsung di Singapura pada akhir pekan ini. Ketika menyinggung masalah-masalah panas yang akan dibahas pada Dialog Shangria-La kali ini, Tim Huxley menganggap bahwa para utusan akan memberikan perhatian khusus pada perkembangan-perkembangan di Laut Timur selama ini, terutama pembangunan secara tidak sah dan militerisasi yang dilakukan Tiongkok di beberapa pulau kecil dan pulau karang.

Laut Timur akan menjadi titik berat pada Dialog Shangri-La 2016 - ảnh 1
Direktur Eksekutif kawasan Asia dari IISS, Tim Huxley
(Foto: baotintuc.vn)


Tim Huxley mengakui bahwa dalam proses mempersiapkan Dialog Shangri-La tahun ini, juga ada banyak prakiraan tentang langkah-langkah lanjutan yang dilakukan Tiongkok di Laut Timur, yang kongkrit ialah pada latar belakang Mahkamah Arbitrase Internasional di Den Haag siap memberikan vonis tentang gugatan Filipina terhadap Tiongkok mengenai klaim-klaim dan aktivitas Beijing di Laut Timur.

Selain situasi Laut Timur, satu perhatian besar lain yang juga mendapat perhatian dari negara-negara peserta Dialog Shangri-La kali ini yalah ketegangan di semenanjung Korea setelah Republik Demokrasi Rakyat Korea melakukan serentetan uji coba nuklir dan peluncuran misil balistik sejak awal tahun hingga sekarang.

Dialog Shangri-La tahun ini menghimpun partisipasi para pejabat dan pakar keamanan, pertahanan asal 30 negara, diantaranya sedikitnya 20 Menteri Pertahanan menetapkan akan menghadiri Dialog ini.

Komentar