Sekjen, Presiden Vietnam, To Lam menemui pemimpin tiga negara tersebut (Foto: Minh Nhat/VNA) |
Ketika menjawab interviu tentang hasil kunjungan tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Bui Thanh Son memberitahukan bahwa dengan kira-kira 80 kegiatan yang kaya raya dan beraneka baik bilateral maupunmultilateral. Kunjungan kerja ini telah mencapai sukses, meninggalkan banyak rekam jejak bersejarah yang penting. Pertama-tama ini merupakan kunjungan Kenegaraan pertama dari pemimpin Vietnam di Mongolia setelah 16 tahun, di Irlandia selama hampir 30 tahun penggalangan hubungan diplomatik, di Prancis setelah 22 tahun dan ini juga pertama kali Sekjen, Presiden menghadiri KTT Francophonie.
Kunjungan kerja Sekjen, Presiden To Lam telah menciptakan banyak rekam jejak bersejarah yang penting dalam hubungan dengan tiga negara, dengan 3 Pernyataan bersama mengenai penggalangan hubungan Kemitraan komprehensif Vietnam-Mongolia, Kemitraan strategis bidang pendidikan perguruan tinggi Vietnam-Irlandia dan meningkatkan hubungan Vietnam-Prancis menjadi Kemitraan strategis yang komprehensif; menandatangani sekitar 20 naskah dengan para mitra di hampir semua bidang. Yang patut diperhatikan, Sekjen, Presiden Vietnam mengumuman pembukaan Kedutaan Besar Vietnam di Irlandia setelah 30 tahun penggalangan hubungan diplomatik akan membuka tahapan perkembangan baru dalam hubungan bilateral, memenuhi keinginan komunitas orang Vietnam di Irlandia.
Titik berat yang penting lagi dalam kunjungan kerja kali ini ialah Sekjen, Presiden To Lam telah membacakan pidato penting di KTT ke-19 Francophonie, menyebarkan dengan kuat pesan mendukung kuat multilateralisme, menekankan peranan semua institusi multilateral, di antaranya Francophonie.
Selasa menghadiri konferensi, banyak pemimpin Negara dan Pemerintah negara-negara anggota Francophonie, organisasi internasional telah proaktif melakukan pertemuan dan kontak dengan Sekjen, Presiden To Lam untuk menyatakan keinginan melakukan kerja sama dengan Vietnam. Menlu Bui Thanh Son menegaskan bahwa semua rekam jejak menonjol dari lunjungan kerja Sekjen, Presiden To Lam sekali lagi menegaskan kebenaran garis politik luar negeri Vietnam.