PM Inggris, Boris Johnson (Foto: AFP/VNA) |
Ketika berbicara di depan kalangan pers setelah pertemuan-pertemuan “tegang” dengan para pemimpin G7, PM Boris Johnson merasa lebih optimis, tetapi dia juga mengakui kesulitan-kesulitan dan suasana perselisihan yang masih diliputi. Dia menegaskan kembali bahwa peluang mencapai permufakatan Brexit banyak bergantung pada Uni Eropa dan dua pihak perlu merundingkan satu permufakatan baru yang tidak meliputi pasal “backstop” yang kontroversial dalam permufakatan yang telah ditandatangani pada akhir tahun 2018. Pemimpin Inggris menekankan: semua analisis dan prakiraan menunjukkan bahwa masa depan Brexit sedang sepenuhnya bergantung pada iktikad baik dari para mitra Uni Eropa