Pernyataan WHO tersebut dikeluarkan pada saat banyak ton barang pertolongan dari Mesir, Jordania, Uni Emirat Arab, Turki telah tiba ke koridor Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza, menunggu mendekati wilayah Palestina dari Mesir. Pada tgl 19 Oktober, Amerika Serikat, Mesir dan Israel telah mencapai kesepakatan membuka koridor perbatasan ini agar konvoi-konvoi kemanusiaan membawa barang pertolongan masuk ke Gaza tapi pada awalnya hanya membolehkan 20 truk bisa lewat koridor.
Direktur urusan program-program darurat WHO, Michael Tyan menilai bahwa 20 truk pengangkutan barang esensial belum memenuhi kebutuhan dalam Jalur Gaza dan angka ini harus meningkat ke sekitar 2.000 truk.