Konflik Hamas-Israel: PM Israel Tekankan Syarat Gencatan Senjata Sementara di Gaza

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Pada Jumat (3 November), Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan, negaranya tidak akan menerima kesepakatan gencatan senjata sementara dalam konflik dengan Hamas, apabila musuh tidak membebaskan para sandera yang dibawa dari Israel ke Gaza. 
Konflik Hamas-Israel: PM Israel Tekankan Syarat Gencatan Senjata Sementara di Gaza - ảnh 1Tentara Israel berpatroli di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 28 Oktober 2023. Foto: Xinhua/VNA

Ketika berbicara di depan jumpa pers setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat , Antony Blinken di Tel Aviv, PM Netanyahu menekankan, Israel akan melanjutkan operasi militer di Gaza hingga para sandera yang ditahan Hamas dibebeaskan.

Pada hari yang sama, Honduras telah menjadi negara Amerika Latin berikutnya yang memanggil Duta Besar untuk Israel pulang ke tanah air untuk berkonsultasi tentang “situasi kemanusiaan yang serius” yang sedang dihadapi warga Palestina di Gaza. Pada awal pekan ini, Bolivia telah menjadi negara Amerika Latin pertama yang memutus hubungan dengan Negara Yahudi sejak konflik Hamas-Israel merebak pada tgl 7 Oktober lalu. Setelah itu, Cile dan Kolombia juga memanggil Duta Besar dua negara ini di Israel pulang ke tanah air.

Dalam upaya koordinasi barang bantuan untuk Jalur Gaza, Prancis berencana mengadakan satu konferensi internasional tentang bantuan kemanusiaan pada tgl 9 November mendatang. Wakil Pemerintahan Palestina akan menghadiri konferensi tersebut, sementara itu pihak Israel memberitahukan belum menerima undangan.

Pada Sabtu pagi (4 November), Badan Kesehatan Jalur Gaza mengumumkan, ada sedikitnya 20 orang telah tewas dan puluhan orang lain luka-luka dalam satu serangan terhadap satu sekolah di Gaza Utara, tempat yang diubah menjadi basis tinggal sementara untuk orang-orang Palestina yang mengungsi.

Juga menurut badan tersebut, pada Jumat (3 November), ada sedikitnya 6 orang Palestina telah tewas setelah satu pesawat terbang militer Israel menyerang mobil ambulans di luar pintu utama Kompleks Kesehatan Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza. Sementara itu, tentara Israel mengatakan, mobil ambulans ini digunakan Hamas untuk mengangkut pasukan dan senjata.

Komentar