Rumah hancur dalam konflik Hamas-Israel di Kota Rafah, tgl 1/5/2024. Foto: Xinhua/VNA |
Ketika berbicara di depan kalangan pers pada Jumat (3 Mei), Juru Bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Jens Laerke memberitahukan bahwa sebarang serangan infanteri manapun terhadap Rafah akan menimbulkan penderitaan dan kerugian yang lebih besar terhadap lebih dari 1,2 juta pengungsi Palestina yang sedang menetap di sini. Menurut dia, serangan militer terhadap Rafah mengancam jiwa ratusan ribu orang, merupakan pukulan besar terhadap kegiatan kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza.
Pada saat yang sama, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberitahukan telah membuat rencana cadangan yang bernama “Pertolongan” (Band-Aid) untuk siap menghadapi satu serangan militer berskala besar yang potensial terhadap Rafah.
Menurut statistik WHO, hingga saat ini, ada 12 di antara 36 rumah sakit dan 22 di antara 88 basis kesehatan di Jalur Gaza yang masih beraktivitas dengan sebagian kapasitasnya.