Sementara itu, Tentara Israel menilai operasi yang dilaksanakan pasukan infanteri ke Jalur Gaza perlu diperpanjang sedikitnya satu bulan baru berkemungkinan memaksa Hamas kembali ke meja negosiasi tentang penyerahan sandera dan tahanan.
Pada hari yang sama, Uni Eropa berencana menyelenggarakan enam misi penerbangan kemanusiaan untuk memasok bantuan esensial kepada orang-orang yang mengalami kesulitan di Jalur Gaza pada bulan Desember.
Dalam satu perkembangan yang terkait, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada tgl 06 Desember, telah meminta Dewan Keamanan PBB supaya bertindak mencegah musibah kemanusiaan di Jalur Gaza, meminta semua pihak terkait supaya memberlakukan gencatan senjata demi tujuan kemanusiaan. Para pemimpin Kelompok Tujuh (G7), pada hari yang sama juga menegaskan kembali pendirian mendukung solusi dua negara bagi konflik yang berjangka panjang antara Israel dan Palestina.
Juga pada tgl 06 Desember, Komisaris Tinggi PBB, Volker Turk memberitahukan bahwa sekarang ada sekitar 1,9 juta dari 2,2 juta penduduk di Jalur Gaza harus mengungsi. Di samping itu, dia juga memberitahukan situasi kemanusiaan di Tepi Barat yang diduduki Israel sangat dicemaskan, mengimbau kalangan otoritas Israel supaya melaksanakan langkah-langkah darurat untuk menghentikan kekerasan.