Menurut Filippe Lalliot, Kepala Pusat Penanganan Krisis dari Kementerian Luar Negeri Prancis, badan pengorganisator kegiatan-kegiatan bantuan, proses negosiasi berlangsung selama beberapa pekan dan ide awalnya dikeluarkan oleh keluarga beberapa sandera Israel. Barang bantuan akan dibawakan dari Qatar ke Mesir pada tgl 17 Januari sebelum diangkut lewat koridor perbatasan Rafah. Lembaga Palang Merah Internasional (ICRC) akan mengoordinasikan kegiatan bantuan di lapangan.
Dalam perkembangan yang terkait, Kantor Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, pada Selasa (16 Januari) mengkonfirmasikan kesepakatan tersebut dan memberitahukan bahwa beragam jenis obat-obatan yang dipesan dari Prancis menurut daftar Israel.