Polisi Inggeris melakukan investigasi di tempat kejadian tentang serangan racun terhadap mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan anak perempuannya, Yulia Skripal, pada 10 Maret. (Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam)

Ketika menjawab wawancara Televisi ARD dari Jerman, Gernot Erler memberitahukan: Pemerintah pimpinan Perdana Menteri Inggeris, Theresa May sedang menghadapi tekanan yang kian mningkat setelah  Pusat Penelitian Militer Inggeris yang berkantor di Porton Down menegaskan: sekarang belum bisa memberikan kesimpulan bahwa zat racun syaraf yang digunakan dalam serangan racun terhadap mantan mata-mata Sergei Skripal diproduksi di Rusia. Dia menekakan: Hal ini bertentangan dengan tuduhan-tuduhan dari kalangan politisi Inggeris terhadap Rusia dan akan meningkatkan tekanan terhadap Pemerintah Inggeris yang harus memberikan tambahan bukti yang tepercaya. Pejabat tersebut  berseru kepada negara-negara Barat dan Rusia supaya menghentikan eskalasi ketegangan pada saat Organisasi Larangan Senjata Kimita (OPCW) sedang melakukan investigasi independen terhadap jenis zat racun yang digunakan dalam serangan  racun ini.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Yulia Skripal, anak perempuan dari mantan mata-mata “bermuka dua” Rusia, Sergei  Skripal yang terkena serangan racun pada bulan lalu telah mengeluarkan pernyataan setelah sedar pada satu pekan lalu. Polisi London, atas nama Yulia Skripal, dalam pernyataan-nya, memberitahukan: Sekarang kesehatan dia sedang menjadi baik hari ke hari.

Pada hari yang sama, Duta Besar Rusia untuk Inggeris, Alexander Yakovenko menyatakan bahwa dia merasa sangat gembira kerena kesehatan Yulia Skripal sedang pulih dan berharap agar kesehatan ayahnya juga cepat pulih seperti itu.