Kerjasama bilateral Vietnam-Jepang di bidang pertanian.

Chia sẻ
(VOVworld) - Badan-badan usaha Vietnam bisa mendekati dan mencari tahu tentang peluang-peluang ekspor komoditas pertanian, kehutanan dan perikanan yang masuk pasar Jepang.

(VOVworld) - Dalam kerangka  pekan raya-pameran pertanian internasional ke-14 - AgroViet-2014,pada Jumat sore (14 November), di kota Hanoi, Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam mengadakan  konferensi pergaulan perdagangan Vietnam-Jepang dengan dihadiri oleh lebih dari 60 badan usaha dua negara. Pada konferensi ini, badan-badan usaha Vietnam bisa mendekati dan mencari tahu tentang peluang-peluang ekspor komoditas pertanian, kehutanan dan perikanan yang masuk pasar Jepang. Bersamaan itu mencari tahu tentang produk-produk seperti  mesin, peralatan, bahan material untuk pertanian dari para pemasok Jepang. Ini juga merupakan peluang  bagi badan-badan usaha importir komoditas Jepang untuk langsung  mendekati dan mencari mitra pamasok yang tepercaya di bidang pertanian bagi Vietnam.


Kerjasama bilateral Vietnam-Jepang di bidang pertanian. - ảnh 1
Menuaikan rumput dengan mesin di provinsi Lam Dong
(Foto: vov.vn)

Sekarang, Jepang adalah negara yang punya industri mutakhir papan atas di dunia dan juga merupakan negara yang punya pertanian yang sangat mutakhir yang dimekanisasikan dalam taraf tinggi. Sementara itu Vietnam merupakan satu negeri yang punya produksi pertanian yang lama. Oleh karena itu, potensi kerjasama antara dua negara  di bidang pertanian adalah sangat besar di banyak bidang: penanaman pohon, ternak dan perikanan, mekanisasi  pertanian dan pedesaan.

Dalam beberapa tahun ini, Jepang selalu memberikan bantuan besar kepada Vietnam dan juga merupakan negara yang memberikan bantuan positif kepada Vietnam dalam menstranfer teknologi, memberikan pendidikan terhadap tenaga kerja di banyak bidang. Jepang juga  merupakan pasar yang mempunyai kebutuhan impor besar, terutama di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan. Ini juga merupakan pasar  ekspor  penting bagi  Vietnam./.


Komentar