(VOVwrold) - Pada Minggu pagi (22 September), sebuah ranjau telah meledak di Gedung Kedutaan Besar Rusia di Suriah, sehingga 3 staf Kedutaaan Besar ini mendapat luka-luka. Penyebab kasus tersebut sedang diselidiki. Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Kanal Televisi papan atas Rusia menayangkan interviu Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov tentang tuduhan-tuduhan penggunaan kekerasan yang dilalukan negara-negara Barat.

Kawasan di depan Kedutaan Besar Rusia di Damaskus
(Foto: baomoi.com)
 

    Dalam interviu ini, Menlu Rusia Sergei Lavrov memberitahukan bahwa negara-negara Barat tidak berfokus pada mengusahakan solusi damai untuk Suriah, hanya berusaha mendorong resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) supaya mengizinkan penggunaan kekerasan terhadap pemerintah Damaskus dengan alasan ialah berdasarkan pada pasal-pasal dalam bab ke-7 Piagam PBB.

Menlu Sergei Lavrov mengatakan bahwa untuk masalah Suriah, yang paling penting ialah harus menjamin solusi politik di atas dasar semangat permufakatan Jenewa pada 30 Juni 2012 dengan tandatangan dari semua anggota harian DK PBB, Liga Arab, Uni Eropa dan negara-negara tetangga Suriah. Permufakatan ini harus dianggap oleh semua negara sebagai fundasi satu-satunya untuk menangani krisis di Suriah./.