(VOVworld) – Untuk menghadapi informasi bahwa pihak Tiongkok memberlakukan perintah melarang penangkapan ikan di daerah Laut Timur dari 16 Mei sampai 1 Agustus tahun 2015, banyak nelayan Vietnam telah memprotes dan menegaskan akan terus melaut. Kaum nelayan menegaskan tidak melepaskan lapangan ikan tradisional warisan nenek moyang. Ibu Huynh Thi Nhu Hoa, pemilik kapal penangkap ikan DNa 90657 TS di kota Da Nang, memberitahukan bahwa baru-baru ini, kapalnya sedang melakukan penangkapan ikan di wilayah laut Vietnam telah dimusuhi dan diusir oleh kapal Tiongkok.
Kapal nelayan Vietnam tetap melaut
(Foto: vov.vn)
Sementara itu, Le Van Hanh, seorang nelayan di kabupaten Ly Son, provinsi Quang Ngai, memberitahukan bahwa kapal Tiongkok sering kali memusuhi kapal nelayan Vietnam langsung di wilayah laut Vietnam. “
Kepulauan dan laut di kepulauan Hoang Sa (Paracels)) termasuk kedaulatan wilayah Vietnam, kami adalah warga negara Vietnam, maka berhak melakukan penangkapan ikan di wilayah laut kami. Sudah bertahun-tahun ini, Tiongkok mengeluarkan larangan, kita sebagai nelayan Vietnam tetap beraktivitas di wilayah laut Vietnam secara normal”.
Pada hari-hari belakangan ini, ratusan kapal penangkap ikan milik kaum nelayan provinsi Khanh Hoa tetap menyiapkan bahan pangan dan peralatan penangkap ikan untuk siap melaut. Mai Thanh Phuc, Ketua Serikat Sekerja Penangkapan Ikan di kecamatan Phuoc Dong, kota Nha Trang, Kepala Tim Penangkap Ikan di pulau Truong Sa besar, memberitahukan bahwa seluruh Serikat Sekerja yang terdiri dari 20 kapal dan kira-kira 200 nelayan tetap terus melaut, melakukan penangkapan ikan di lapangan ikan Truong Sa.
Bapak Mai Thanh Phuc mengatakan: “
Kami tetap melaut dengan jangka waktu yang lebih panjang. Bagi kami, larangan yang dikeluarkan Tiongkok adalah sama sekali tidak bernilai, tidak masuk akal karena ini adalah wilayah laut Vietnam. Semua kapal dalam Serikat Sekerja kami tetap melaut”./.