(VOVworld) – Dana Moneter Internasional (IMF), Selasa (12/4), memperingatkan bahwa kalau Inggeris keluar dari Uni Eropa, atau juga disebut sebagai “Brexit”, tidak hanya menimbulkan kerugian yang serius terhadap kawasan saja, tapi juga berpengaruh terhadap perekonomian global. Dalam laporan terkini tentang “Prospek ekonomi dunia”, IMF menilai bahwa “Brexit” akan menghentikan hubungan-hubungan perdagangan yang telah ditetapkan dan menimbulkan “tantangan-tantangan besar terhadap Inggeris dan bagian sisanya di Eropa. IMF juga berpendapat bahwa satu referendum terhadap masalah Inggeris tetap tinggal atau keluar dari Uni Eropa, yang direncanakan akan diadakan pada 23/6 mendatang sekarang telah menimbulkan kekhawatiran terhadap para investor.
Direktur Jenderal IMF, Christine Lagarde
(Foto: VNA/AFP)
Menurut IMF, jika hasilnya ialah Inggeris “keluar” dari Uni Eropa, maka perundingan-perundingan untuk mencapai permufakatan-permufakatan pasca “Brexit” akan memakan waktu lama, tidak hanya berpengaruh berat terhadap kepercayaan konsumen dan kalangan investor saja, tapi juga meningkatkan sifat rentannya pasar keuangan. IMF memperingatkan bahwa masalah Inggeris keluar dari Uni Eropa akan “menghentikan dan merendahkan arus keuangan dan perdagangan bilateral”, mempersempit kepentingan yang diperoleh dari usaha integrasi dan kerjasama ekonomi seperti yang sedang dimiliki perekonomian-perekonomian tersebut sekarang. Akan tetapi, organisasi ini berpendapat bahwa kebutuhan domestik – yang selama ini didorong karena harga energi yang lebih rendah serta pasar real-estate sedang naik – akan membantu membatasi pengaruhnya terhadap pertumbuhan Inggeris menjelang referendum mendatang.