Menurut data-data statistik yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), selain kira-kira 7.200 orang yang terluka, jumlah penduduk sipil yang tewas karena bentrokan pada tahun 2018 telah meningkat lebih dari 11% terbanding dengan tahun-tahun sebelumnya, mencapai 3.800 orang dengan terjadinya serangan bom bunuh diri dan serangan terordi seluruh negeri. Di antara 65 kasus serangam bom bunuh diri yang tercatat pada tahun 2018, mayoritas-nya terjadi di Kabul, Ibukota Afghanistan, kaum pembangkang Taliban telah menerima melaksanakan serangan sehingga menewaskan 2.200 penduduk sipil. Serangan-serangan udara yang dilaksanakan Amerika Serikat (AS) dan Afghanistan juga meningkat sehingga menimbulkan kematian lebih dari 500 penduduk sipil dan ini untuk pertama kalinya jumlah akibat tentang manusia dicatat dalam operasi-operasi tersebut. Oleh karena itu, hanya selama satu dekade, telah ada sedikitnya 32.000 penduduk sipil yang tewas dan lebih dari 60.000 orang terluka di Afghanistan.
Laporan tersebut dikeluarkan sehari sebelum AS dan kaum pembangkang Taliban melakukan putaran perundingan selanjutnya untuk membahas solusi menghentikan bentrokan dan membuka harapan bagi satu perdamaian.