Menurut Organisasi Pengawas Hak Asasi Manusia Suriah yang bermarkas di Inggris, sasaran serangan angkatan udara Israel merupakan satu basis tentara Suriah di kawasan pinggiran Ibu kota Damascus di sebelah Timur Laut. Data awal menunjukkan bahwa ada sedikitnya 11 orang, terutama warga sipil yang tewas dalam serangan udara tersebut.

Terkait dengan proses politik di Suriah, pemimpin pemerintah militer sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, pada hari yang sama, menilai bahwa penyelenggaraan pemilu di negara ini mungkin membutuhkan waktu 4 tahun lagi. Ketika menjawab interviu kanal televisi Al Arabiya dari Arab Saudi, Sharaa menganggap bahwa rakyat Suriah membutuhkan sekitar satu tahun untuk melihat perubahan-perubahan yang kuat di tanah air, sementara itu penyusunan Undang-Undang Dasar baru mungkin memakan waktu tiga tahun.