Presiden Ebrahim Raisi mengeluarkan pernyataan tersebut setelah satu sumber berita diplomatik di Eropa pada tanggal 10 Desember membocorkan bahwa pada beberapa hari mendatang, negara-negara adi kuasa di dunia akan mengajukan penilaian untuk mengkonfirmasikan apakah Iran serius dalam perundingan nuklir atau tidak setelah Iran menegaskan kesedian mengadakan kembali perundingan untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir tahun 2015 atau disebut sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Sementara itu, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada tanggal 11 Desember memberitahukan bahwa Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken telah melakukan pertemuan “efektif” dengan para sejawatnya dari Inggris, Jerman dan Perancis di Liverpool pada tanggal 10 Desember, di antaranya ada perbahasan tentang perundingan-perundingan untuk memulihkan JCPOA dan langkah-langkah selanjutnya.