Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: AFP/VNA)

Ketika berbicara di kanal televisi negara, Presiden Hassan Rouhani menunjukkan bahwa kalau AS menghapuskan sanksi-sanksi, melaksanakan secara penuh komitmen-komitmen dan kembali ke meja perundingan maka Iran akan membuka pintu perundingan. Namun, menurut dia, orang Iran hanya akan menilai pihak AS melalui aksi-aksi yang kongkrit.

Pada hari yang sama, Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araqchi menekankan bahwa Teheran bersedia menghadapi kemungkinan perang dengan AS, tetapi masih berharap agar ketegangan antara dua negara bisa dipecahkan melalui dialog.

Kalangan otoritas Iran mengeluarkan pernyataan ini pada latar belakang satu hari sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump menegaskan bahwa kalau Teheran ingin melakukan dialog, Washington juga melakukan hal yang sama, bersamaan itu menekankan bahwa “Washington tidak mencari cara untuk mengubah rezim di Iran”. Menurut dia, dua pihak bisa mencapai permufakatan.