Perdana Menteri (PM) Irak, Haider al-Abadi (Foto : VNA) |
Dalam satu pemberitahuan, PM Haider al-Abadi mengatakan bahwa perintah tersebut dikeluarkan untuk “mencegah satu bentrokan dan pertumpahan darah-darah antara para putri dari satu negara dan menciptakan kesempatan bagi komite teknik bersama dari pemerintahan federal dan pemerintah orang Kurdi supaya terus menggelarkan pasukan federal di semua daerah sengketa”.
Pemberitahuan ini diajukan setelah ada informasi-informasi yang berbeda-beda dari pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat yang mengatakan bahwa satu perintah gencatan senjata telah dicapai antara pasukan orang Kurdi dan para serdadu yang digelarkan oleh pemerintah pusat Irak.