IMF juga menurunkan perkiraan terhadap pertumbuhan GDP tahun 2023 dari taraf 3,6 persen ke 2.9 persen akibat kebijakan moneter yang diperketat.
Juga merurut perkiraan IMF, prosentase inflasi pada tahun 2022 di perekonomian-perekonomian maju akan naik ke 6,6 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan 5,7 persen pada bulan April.
Dalam satu pernyataan, kepala ekonom dari IMF Pierre-Olivier menyatakan bahwa prospek menjadi “suram” sejak bulan April dan dunia bisa berdiri di tepi jurang resesi global hanya dua tahun setelah resesi baru-baru ini.