Demikian kesimpulan yang dikeluarkan dalam Laporan prospek ekonomi dunia yang diumumkan pada tanggal 19 April.
Menurut laporan tersebut, taraf pertumbuhan ekonomi global tahun 2022 dan 2023 yang disampaikan IMF lebih rendah dari 0.8 persen dan 0.2 persen dibandingkan dengan prakiraan pada bulan Januari lalu, di konteks harga dan utang publik meningkat. Laporan ini juga menunjukkan bahwa pertumbuhan global pada jangka menengah akan turun ke 3,3 persen, lebih rendah dibandingkan dengan taraf rata-rata 4,1 persen selama waktu dari tahun 2004 sampai tahun 2013.
Laporan IMF juga menunjukkan bahwa negara-negara Eropa akan mengalami pertumbuhan yang lebih rendah karena bentrokan di Ukraina telah meningkatkan harga bahan bakar dan bahan pangan, meningkatkan inflasi dan situasi ini akan berlangsung selama jangka yang lebih panjang dibandingkan dengan prediksi semula. Tentang inflasi, IMF memprediksi bahwa indeks ini akan terus berada dalam taraf tinggi untuk jangka panjang.