ICAO mengimbau kepada PBB supaya mengesahkan UU tentang Pembatasan Penggunaan Senjata-Senjata Penangkis Udara

Chia sẻ
(VOVworld) – Tony Tyler berpendapat bahwa “tragedi ” pesawat terbang MH 17 milik Malaysia Airlines merupakan bukti yang menunjukkan bahwa jenis-jenis senjata penangkis udara yang modern sekarang tidak terkontrol. 

(VOVworld) – Pada Selasa (29 Juli), dalam perbahasan di Montreal tentang pekerjaan investigasi kasus jatuhnya pesawat terbang MH 17 milik Malaysia Airlines di Ukraina Timur, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) mengimbau kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) supaya mengesahkan Undang-Undang (UU) tentang pembatasan menggunakan jenis-jenis senjata penangkis udara, bersamaan itu menyosialisasikan secara lebih luas lagi bahaya-bahaya yang bisa terjadi terhadap keselamatan penerbangan.

ICAO mengimbau kepada PBB supaya mengesahkan UU tentang Pembatasan Penggunaan Senjata-Senjata Penangkis Udara - ảnh 1
Para petugas ICAO dan IATA
(Foto: citinews.net)

Pada jumpa pers setelah perbahasan ini, Sekretaris Jenderal ICAO, Raymond Benjamin dan Direktur Asosiasi Transportasi Penerbangan Internasional (IATA), Tony Tyler menekankan bahwa kedua solusi tersebut adalah sangat diperlukan untuk menutupi lubang dalam keselamatan penerbangan pada latar belakang seluruh dunia sedang berusaha mencapai solusi-solusi untuk mengurangi kecelakaan penerbangan yang sayang bisa terjadi.

Tony Tyler berpendapat bahwa “tragedi ” pesawat terbang MH 17 milik Malaysia Airlines merupakan bukti yang menunjukkan bahwa jenis-jenis senjata penangkis udara yang modern sekarang tidak terkontrol. Oleh karena itu, UU yang melarang penggunaan jenis-jenis senjata anti pesawat terbang adalah hal yang perlu./.

Komentar