Di antaranya, Partai Partai CNRT ( Conselho Nacional de Resistencia Timorense) pimpinan mantan Presiden Xanana Gusmao merebut paling banyak suara dengan sekitar 42% jumlah suara. Front Revolusi Independen Timor Leste (FRETILIN), partai pimpinan Perdana Menteri Jose Maria Vasconcelos menduduki posisi ke-2 dengan sekitar 26% jumlah suara, sedangkan sisanya dibagikan untuk 15 partai lainnya. Partai atau koalisi mana pun yang merebut paling banyak kursi dalam parlemen akan berhak menunjuk Perdana Menteri baru.
Warga antri untuk memberikan suara dalam pemilu di Timor Leste (Foto: AFP / VNA) |
Ini merupakan pemilu parlemen ke-5 sejak Timor Leste, negara dengan penduduknya 1,3 juta jiwa merebut kemerdekaan pada tahun 2002. Perdana Menteri baru diharapkan akan menangani tantangan ekonomi dan menganekaragamkan perekonomian dengan banyak kesulitan dan bergantung pada sumber cadangan minyak tambang. Pemilu parlemen kali ini juga mempunyai makna penting bagi warga Timor Leste ketika negara ini sedang berada dalam proses melaksanakan peta jalan untuk menjadi anggota resmi ASEAN.