Tentara Filipina dalam satu kampanye membasmi kaum pembangkang Islam di kota Marawi, 25/5 (Foto: EPA / Vietnam+) |
Menurut sumber berita yang dimuat di koran “Straistimes” (Singapura), pada jumpa pers di Davao, Filipina, Jumat sore (26/5), Brigadir Jenderal Restituto Padilla menunjukkan bahwa beberapa orang asing, di antaranya ada warga Malaysia, Indonesia dan Singapura telah tinggal di Filipina dalam waktu lama, membantu para teroris membuat bom serta melatih kemampuan-kemampuan melakukan serangan bom. Dia juga mengatakan bahwa para teroris orang-orang asing itu telah dibasmi dalam kampanye-kampanye yang baru berlangsung dalam beberapa bulan ini dan Filipina telah menghubungi Pemerintah dari para militan asing ini untuk meminta bantuan kalau diperlukan.
Sebelumnya, pada 23/5 ini, kira-kira 100 mujahidin Islam dari kelompok teroris Maute telah menduduki kota Marawi, Filipina Selatan, sehingga membuat Pemerintah pimpinan Presiden Rodrigo Duteter harus memberlakukan darurat militer dan mengerahkan tentara untuk menghadapi kelompok Islam ekstrim yang berafiliasi dengan IS ini.