Faksi oposisi Thailand memulai kampanye “menduduki Bangkok”

Chia sẻ
(VOVworld) – Pada Senin pagi (13 Januari), kekuatan faksi oposisi di Thailand yang dikepalai Komite Reformasi Demokrasi Rakyat (PDRC) memulai kampanye “menduduki Bangkok” yang telah direncanakan sebelumnya guna menggulingkan Perdana Menteri (PM) demisioner Thailand, Yingluck Shinawatra.
      (VOVworld) – Pada Senin pagi (13 Januari), kekuatan faksi oposisi di Thailand yang dikepalai Komite Reformasi Demokrasi Rakyat (PDRC) memulai kampanye “menduduki Bangkok” yang telah direncanakan sebelumnya guna menggulingkan Perdana Menteri (PM) demisioner Thailand, Yingluck Shinawatra. Para demonstran memblokir 7 persimpangan lalu lintas utama di Bangkok, Ibukota Thailand.

     Ribuan orang yang membawa bendera dan memakai baju yang bertuliskan “Menduduki Bangkok” berkumpul di tempat-tempat persimpangan lalu lintas strategis di Ibukota, di antaranya ada kawasan perbelanjaan utama yang pernah menjadi titik utama dalam gelombang demonstrasi anti Pemerintah yang berdarah-darah pada tahun 2010.


Faksi oposisi Thailand memulai kampanye “menduduki Bangkok” - ảnh 1
Para demonstran berkumpul di Ibukota Bangkok, Thailand
(Foto: petrotimes.vn)


       Jaringan kereta api di bawah tanah dan di ketinggian di kota Bangkok tetap masih beraktivitas secara biasa dan banyak warga masih datang ke kantor seperti biasa. Pemerintah Thailand memberitahukan bersiap mengumumkan dekrit situasi darurat kalau terjadi huru-hara dan kira-kira 20.000 polisi dan serdadu akan digelarkan untuk menjamin keamanan.

    Sebelumnya, ketika berbicara di depan para demonstran, pada Minggu (12 Januari), pemimpin demonstran, Suthep Thaugsuban menolak semua permufakatan dan perundingan dengan Pemerintah. Sementara itu, PM Yingluck Shinawatra meminta kepada tentara Thailand supaya menjadi perantara dalam perundingan antara Pemerintah dan para demonstran guna menghentikan krisis politik sekarang. PM Yingluck Shinawatra menegaskan akan terus memegang jabatan sebagai PM demisioner untuk menyelenggarakan pemilu pada 2 Februari mendatang.

Komentar