Senator yang mewakili Negara Bagian Maryland, AS, Chris Van Hollen memprotes serangan yang dilakukan Turki (Foto: Politico) |
Menurut juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Farhan Haq, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres sedang merasa sangat khawatir tentang perkembangan terkini di kawasan Suriah Timur Laut dan menekankan bahwa semua tindakan militer harus sepenuhnya menghormati Piagam PBB dan hukum kemanusiaan internasional.
Sementara itu, banyak negara Eropa dan Kongres Amerika Serikat (AS) berturut-turut memprotes operasi militer Turki, menganggap ini sebagai ancaman terhadap upaya perdamaian di Suriah. Presiden Komisi Eropa, Jean Claude Juncker menuntut kepada Ankara supaya segera menghentikan serangan tersebut.
Dewan Keamanan PBB (DK PBB), pada Kamis (10/10), mengadakan sidang tertutup tentang masalah Suriah setelah Turki mencanangkan serangan militer. Sidang ini direkomendasikan oleh 5 anggota DK PBB yang meliputi Inggris, Perancis, Jerman, Belgia dan Polandia. Perancis, Inggris dan Jerman berencana akan mengeluarkan satu pernyataan bersama untuk mengutuk secara kuat operasi militer Turki di Suriah Timur Laut.
Liga Arab, pada hari yang sama, mengumumkan telah melakukan satu sidang darurat untuk membahas operasi militer yang dilaksanakan oleh Turki terhadap pasukan orang Kurdi di Suriah.
Hossam Zaki, Penasehat Sekretaris Jenderal Liga Arab memberitahukan bahwa menurut permintaan Mesir, Menteri Luar Negeri negara-negara anggota Liga Arab akan melakukan satu sidang darurat pada Sabtu (12 Oktober) ini di Kairo, Ibukota Mesir untuk membahas serangan tersebut. Dia menekankan operasi tersebut melanggar kedaulatan satu negara anggota Liga Arab, melanggar prinsip-prinsip hukum internasional.
Sementara itu, Presiden Irak, Barham Saleh memperingatkan bahwa operasi militer Turki terhadap pasukan orang Kurdi di Suriah akan menimbulkan banyak akibat terhadap warga dan menciptakan peluang bagi kelompok-kelompok teroris untuk muncul kembali di sana. Dia berseru kepada dunia internasional supaya mencegah satu musibah kemanusiaan di Suriah.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Kuwait memperingatkan bahwa tindakan militer Turki di Suriah mengancam keamanan dan kestabilan seluruh kawasan.
Pada hari yang sama, Kemlu Libanon juga mengutuk operasi militer Turki di Suriah Utara, menganggap ini sebagai pendudukan wilayah dan bisa menimbulkan kerugian tentang manusia dan membuat warga Suriah harus mengungsi.
Kantor Berita Negara “SANA” dari Suriah memberitakan bahwa sekikitnya ada 8 penduduk sipil yang telah tewas dan 20 orang yang lain terluka dalam satu penembakan meriam yang dilaksanakan oleh Turki terhadap Provinsi Hasakah di Suriah Timur Laut pada Rabu (09/10).